Analisis Puisi Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani
Surat
Dari Ibu
Pergi
ke dunia luas, anakku sayang
Pergi
ke hidup bebas!
Selama
angin masih angin buritan
Dan
matahari pagi menyinar daun-daunan
Dalam
rimba dan padang hijau
Pergi
ke laut lepas, anakku sayang
Pergi
ke alam bebas!
Selama
hari belum petang,
Dan
warna senja belum kemerah-merahan
Menutup
pintu waktu lampau
Jika
bayang telah pudar
Dan
elang laut pulang ke sarang
Angin
bertiup ke benua
Tiang-tiang
akan kering sendiri
Dan
nahkoda sudah tahu pedoman
Boleh
engkau datang padaku!
Kembali
pulang, anakku sayang
Kembali
ke balik malam!
Jika
kapalmu telah rapat ke tepi
Kita
akan bercerita:
“tentang
cinta dan hidupmu pagi hari”
Karya: Asrul Sani
Analisis Puisi Surat Dari Ibu
1.Diksi
Diksi
pada puisi “Surat Dari Ibu” karya Asrul Sani menggunakan kata yang berkaitan
dengan alam. Dapat dibuktikan dengan kata seperti “daun-daunan”, “senja”,
“angin buritan”, “padang hijau”, “laut”, dan “benua”. Beberapa pilihan kata
tersebut memiliki kesan yang indah dan kaya akan personifikasi.
2.Imaji
Imaji
yang digunakan pada puisi “Surat Dari Ibu” Karya Asrul Sani adalah menggunaan
Citraan penglihatan dibuktikan pada:
dan warna senja belum
kemerah-merahan
menutup pintu waktu
lampau
dan matahari pagi
menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang
hijau
3,Persajakan
Pada
puisi “Surat Dari Ibu” Karya Asrul Sani memiliki persajakan:
Bait
ke 1: a-a-a-a-u
Bait
ke 2: a-a-a-a-u
Bait
ke 3: a-a-a-i-a-u
Bait
ke 4: a-a-i-a-i
4.Majas
Puisi
Surat Dari Ibu Karya:Asrul Sani mengandung majas personifikasi. Majas personifikasi
adalah penggambaran benda mati yang dikiaskan seolah hidup. Dalam puisi ini
dapat kita lihat pada bait ketiga yang memuat kata “angin bertiup”, dan
“Tiang-tiang akan kering”. Keduanya merupakan benda yang bersifat mati, tetapi
terkesan hidup karena menggunakan majas personifikasi.
5.Tipografi
Menggunakan
tipografi rata kiri,terdiri atas empat bait. Setiap bait berisi empat baris kecuali pada bait
ketiga yang memiliki enam baris/larik. Baris yang paling panjang memiliki isi
enam kata sedangkan baris paling pendek hanya terdiri atas tiga kata.
Makna
: puisi surat dari Ibu karya Asrul Sani ini menceritakan tentang kerinduan
sosok Ibu terhadap anak kesayanggannya yang jarang berkumpul atau bertemu
dengan ibunya. Dengan alasan anak tersebut sedang berada dikejauhan, namun Ibu
tersebut hanya bisa menulis dan mengirimkan surat itu kepada anaknya. Isi dari
surat itu adalah anaknya diminta untuk pulang berkumpul dengan ibunya karena
kerinduan dan kasih sayang Ibu tidak akan pernah hilang.
Komentar
: setelah saya membaca puisi berjudul Surat dari Ibu karya Asrul Sani, hati
saya tersentuh dan merasa terharu. Pelajaran yang dapat diambil bagi saya
adalah sejauh mana kepergian anak yang terlepas dari Ibunya, haruslah dia
selalu mengingat keadaan Ibu yang ditinggalkan. Karena bagaimanapun juga sosok
ibu yang melahirkan, menjaga, merawat hingga membesarkan kita. Apabila kita berada
dikejauhan dengan tuntutan belajar maupun bekerja, kita harus selalu ingat
dengan orang tua kita. Alangkah baiknya kita pulang ke rumah menghampiri ibu,
karena pasti sosok ibu sangat merindukan anaknya ketika anak tersebut sudah
lama tidak tinggal dalam satu rumah, kasih sayang ibu terhadap anaknya tidak
akan pernah hilang. Menurut saya, puisi ini sangat menarik untuk dibaca,
terutama dibaca oleh anak perantauan.
keren kak
BalasHapuskeren banget
BalasHapuswih keren kak
BalasHapusjadi kangen ibu nih kak
BalasHapuswaw kereenn
BalasHapusIbu, kasih sayangnya takkan terganti
BalasHapuswow banget analisisnya
BalasHapus