Analisis drama Orang-Orang Di Tikungan Jalan Karya W.S Rendra

 

Analisis drama Orang-Orang Di Tikungan Jalan Karya W.S Rendra

 


Sumber: https://images.app.goo.gl/ 

Sinopsis drama Orang-Orang di Tikungan Jalan bercerita tentang berbagai permasalahan berbeda-beda yang dimiliki oleh setiap tokohnya yang bertemu di Tikungan Jalan. Kisah pertama muncul dari tokoh Sri, ia adalah seorang wanita menjadi PSK. Setelah itu munculah tokoh Joko, ia adalah seseorang yang sedang memiliki masalah dan merasa gelisah akibat masa lalunya, tanpa berpikir panjang hingga pada akhirnya ia mengajak Sri untuk bercinta supaya beban yang dimiliki dapat ringan. Pada awalnya Sri mau melayani, namun Ia berubah pikiran karena ada sosok lelaki tua yang bernama Tarjo, Ia mau menikahinya dan mau menerima Sri apa adanya, maka dari itu Sri merasa terharu dengan apa yang telah dilakukan Tarjo. Pada akhir kisah dari tokoh Sri, Ia memutuskan meninggalkan pekerjaannya yang sebagai PSK dan mau menikah dengan Tarjo. Sri merasa segala kebutuhan hidupnya akan terpenuhi dan lebih terjamin jika menikah dengan Tarjo. Karena hal tersebut, Joko menjadi kecewa karena sebenarnya ia menyukai Sri dan mau menerima Sri dengan apa adanya. Joko pun menjadi semakin depresi, hingga akhirnya bertemu kembali dengan mantan kekasih yang bernama Surati dan meminta untuk menikahinya. Namun Joko tetap menolak karena merasa sakit hati dan Joko memilih untuk sendiri.

Terdapat juga kisah dari tokoh yang bernama Narko. Menurut orang-orang setempat, ia mengalami gangguan jiwa hingga mengakui bahwa dirinya sebagai anak haram, Narko berpikir begitu karena ia tidak tahu dimana keberadaan ayahnya yang bernama Surya, namun ayahnya itu mengetahui bahwa ia memiliki seorang anak dan dimana keberadaan si Narko. Ibu Narko meninggal sudah cukup lama, sedangkan Surya sendiri adalah seorang pemabuk berat, menurut Surya dengan cara mabuk semua masalah dapat terselesaikan. Namun Narko yang mengalami sakit jiwa tidak ingin mengakui Surya sebagai ayahnya, akhirnya Surya dan Narko mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

 

Terdapat kisah dari si Botak, ia seorang pendatang baru yang belum pernah datang ke tikungan jalan, namun sesekali ketika ia berbicara dengan Joko yang baru dikenal pada malam itu juga, lalu si Botak memberi arahan dan menyadarkan Joko bahwa semua masalah harus diselesaikan dengan cara yang benar tanpa melampiaskan untuk menjadi pemabuk berat dan mencari seorang pelarian, pada akhirnya Botak menunjukkan kepada Joko bagaimana caranya menyelesaikan berbagai permasalahan dengan sehat dan tenang. Menurut Botak caranya yaitu menenangkan diri dengan pergi memangcing di Alam bebas. Dibagian akhir cerita drama, saat itulah semua masalah dapat terselesaikan pada malam itu juga tepat di tikungan jalan.

 

Analisis

Tema pada naskah drama ini adalah permasalahan kehidupan yang dilatar belakangi oleh problematika cinta. Tokoh dan penokohan yang terdapat dalam naskah drama Orang-Orang di Tikungan Jalan yaitu meliputi Sri, Joko, Botak, Surya dan Narko. Sri mempunyai watak peduli tinggi terhadap teman serta keluarganya, Ia juga memiliki rasa cinta dan ketulusan. Sri menjadi pelacur demi keluarga dan Ia mau menikah dengan Tarjo yang memiliki rentan usia jauh berbeda daripada Sri. Ia mau dinikahi Tarjo karena dapat dipenuhi kebutuhan hidupnya dengan si Tarjo. Tokoh Joko memiliki watak mudah mengambil keputusan dalam setiap permasalahan tanpa berpikir panjang. Joko kerap mabuk-mabukan hingga sering mencari pelarian. Watak tokoh selanjutnya yaitu Botak. Botak mempunyai watak yang tegar dan selalu menjadi penengah serta dapat menyadarkan tokoh Joko ketika terjerumus ke dalam hal yang negatif. Botak yang memberi arahan dan memberi cara yang benar kepada Joko ketika menyelesaikan permasalahannya.  Tokoh Surya berwatak mudah putus asa dan ia juga termasuk orang yang pemabuk. Surya putus asa hingga akhirnya melakukan bunuh diri. Tokoh Narko berwatak jahat karena Ia tidak mau mengakui Surya sebagai seorang ayah, Narko tidak mengakui ayahnya dengan alasan lain yaitu karena Narko mengalami sakit jiwa.

Latar yang digunakan dalam naskah drama berjudul Orang-Orang di Tikungan Jalan ini hanyalah latar tempat dan latar waktu. Latar tempat yang digunakan adalah di Tikungan Jalan, tempat dimana terdapat para pelacur dan kursi milik tukang wedang yang berada di kanan dan di kiri jalan. Alur yang terdapat dalam naskah drama ini adalah alur maju. Dapat digambarkan alur maju karena pada tokoh Sri akhirnya menikah dengan Tarjo, sedangkan tokoh Joko bertemu kembali dengan mantan pacarnya yang bernama Surati. Tokoh Surya dan Narko akhirnya juga mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Latar waktu yang digunakan yaitu pada malam hari. Saat malam hari semua permasalahan yang dialami para tokoh dapat terselesaikan di Tikungan Jalan. Amanat dari naskah drama ini yaitu jangan mengambil keputusan dengan keadaan yang tidak memungkinkan, serta pilihlah pekerjaan yang pantas dan tidak merendahkan harga diri.

Komentar : Setelah saya membaca naskah drama berjudul Orang-Orang di Tikungan Jalan karya W.S. Rendra, menurut saya isi cerpennya sangat menarik. Saya mendapatkan pelajaran yang dapat diambil seperti jika kita mengalami kehidupan dengan ekonomi yang tidak cukup, sudah seharusnya kita untuk bekerja keras demi mendapatkan uang, namun kita juga harus pandai dalam memilih pekerjaan yang baik. Dari tokoh Sri, saya menjadi lebih memahami untuk dapat memilih pekerjaan yang lebih pantas dan tidak membuat harga diri kita menjadi rendah. Selain itu saya menjadi lebih paham jika terdapat berbagai permasalahan yang dialami, tidak seharusnya kita terlalu cepat untuk mengambil keputusan. Dalam mengambil sebuah keputusan haruslah berpikir yang matang terlebih dahulu. Beberapa pelajaran ini dapat saya terapkan dikehidupan sehari-hari.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Drama Kisah Cinta dan Lain-Lain karya Arifin C.Noer

Analisis Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari