Analisis Drama Kisah Cinta dan Lain-Lain karya Arifin C.Noer

 

Analisis Drama Kisah Cinta dan Lain-Lain karya Arifin C.Noer


Sumber: 
https://images.app.goo.gl/ 

Sinopsis, Seorang nyonya yang sering berdebat sengit dengan suaminya dikarenakan Toni hewan anjing kesayangannya tengah terbaring sakit dan sudah tidak berdaya. Semua cara telah dilakukan oleh nyonya dan tuan untuk kesembuhan anjing tersebut. Mereka berdua memanggil Dokter, Profesor bahkan Dukun sekalipun telah didatangkan khusus untuk kesembuhan Toni.

Nyonya yang begitu mempunyai ningrat terkenal di Masyarakat setiap harinya hanya disibukan dengan mengurusi si Toni. Toni adalah seokor anjing yang sudah sangat tua dan kini sakit termakan penyakit dimasa tuanya. Tidak ada seorangpun yang dapat mengubah pendirian sang Nyonya pada kecintaan dan keyakinannya akan kesembuhan Toni, bahkan Tuan tidak dapat melakukan sesuatu apapun apabila dihadapkan pada persoalan tersebut. Nyonya memelihara hewa anjing karena ia sering ditinggalkan oleh sang suami bekerja hingga kesepian di rumah dan hanya ditemani oleh Toni si anjing kesayangan nyonya.

Sang Tuan yang terlihat begitu peduli pada keadaan Toni, padahal sebenarnya ia kurang mempedulikan bagaimana keadaan anjing kesayangan istrinya. Akibatnya konflikpun berlanjut, bahkan terjadi perdebatan rumah tangga diantara mereka tidak dapat dihindari. Nyonya pun membentak suaminya dengan mengatakan “kamu sepertinya sudah sangat berubah sekarang ini”. Hingga sang Tuan hanya terdiam dan berkilah akan perubahan yang terjadi pada sikapnya selama ini. Apa yang mereka permasalahkan berakhir teragis dengan matinya Toni yang membuat Nyonya dan Tuan begitu merasakan kesedihan dan terpukul bagikan petir datang di siang hari. Akhirnya sang Nyonya meminta kepada suaminya untuk mengabarkan kesedihan yang mereka alami pada semua orang dan bahkan meminta harus mengadakan jumpa Pers. Sebuah pidato khusus dipersiapkan oleh sang Tuan suaminya demi memenuhi permintaan istrinya tersebut. Teman, tetangga dan wartawan hadir untuk mengucapkan bela sungkawa pada Nyonya dan Tuan yang telah kehilangan Toni anjing kesayangan.

Semantara itu, disemua sela-sela waktu, Otong dan Wilem merupakan dua orang pembantu yang setiap harinya menyempatkan diri untuk menjalin cinta dibalik semua kesedihan dan kegelisah majikannya tersebut. Hingga jalinan kasih diantara keduanya tercipta dengan indah dan penuh canda tawa. Otong yang sudah beristri serta mempunyai seorang anak masih bayi saat ini tengah sakit keras lupa akan keadan yang dihadapi keluarganya. Anaknya sakit namun tidak dibawa ke dokter untuk periksa. Hal itu dikarenakan Sang nyonya tidak mengizinkan Otong untuk pulang ke rumahnya. Suasana berubah menjadi kacau ketika seorang pemuda mengabari bahwa putra si Otong telah meninggal serta dengan kedatangan seorang gadis yang meminta untuk dinikahi oleh Otong karena telah hamil muda.

Ditengah kesedihan Nyonya dan Tuan juga orang-orang yang datang, Otong mengambil keputusan untuk menjadikan gadis tersebut sebagai istri ke duanya dan Wilem istri ketiga. Semua heran dengan tingkah laku Otong yang kini memiliki tiga istri. Sementara itu, Nyonya tetap dibaluti kesedihan duka akan kematian anjing kesayangannya Toni. Semua tidak dapat berbuat apa-apa, hingga tuhanlah yang memiliki kuasa dan mengatur semua untuk memberikan kita kelahiran, cinta dan kematian.

 

Analisis

Dalam naskah drama berjudul Kisah Cinta dan Lain-Lain karya Arifin C. Noer ini mengangkat tema tentang kehidupan masyarakat. Dalam naskah drama ini membahas tentang berbagai pokok permasalahan yang ada di Masyarakat seperti halnya berkurangnya rasa kemanusiaan terhadap sesama manusia dengan alasan karena memiliki rasa kepedulian tinggi terhadap hewan peliharan yang dimilikinya. Dalam naskah drama ini terdapat beberapa tokoh yaitu Nyonya, Tuan, Otong dan Wilem. Nyonya memiliki watak egois, pantang menyerah dan memiliki kasih sayang berlebih terhadap hewan peliharaannya. Hal ini dapat dibuktikan ketika ia berdebat dengan sang Tuan hanya mempermasalahkan si Toni anjing kesangannya serta berlebihan mengurusi si anjing tersebut karena ia memiliki rasa sayang yang tinggi.

Tokoh Tuan memiliki watak penyabar, penyanyang dalam menghadapi sifat istrinya tersebut. Ia tidak pernah marah ketika dibentak-bentak oleh istrinya dan tetap sabar. Tokoh Otong dan Wilem sebagai pembantu rumah tangga mereka memiliki watak setia terhadap Tuan dan Nyonya namun tidak setia dengan pasangan masing-masing. Otong menghamili wanita lain di luar pernikahan ketika anaknya mengalami sakit keras. Mereka berdua setia dengan majikannya terlihat saat Otong meminta izin untuk pulang ke rumah demi anaknya yang sedang sakit akan tetapi nyonya tidak memberi izin kepadanya.

Latar tempat yang digunakan adalah di rumah Tuan dan Nyonya dan di sebuah ruangan ketika memeriksa si Toni. Latar waktu adalah sore hari dan malam hari saat menyambut kedatangan professor Marjo untuk memeriksa si Toni. Latar suasana adalah menyedihkan karena si Toni mati. Alur yang digunakan adalah alur maju. Hal ini dapat dilihat saat si Toni sudah mengalami sakit parah dan akhirnya mati serta si Otong yang awalnya menghamili wanita lain akhirnya di nikahi olehnya hingga memiliki tiga orang istri.

Amanat dari naskah drama ini adalah kita sebagai manusia tidak perlu untuk terlalu berlebihan terhadap apa yang kita miliki dan lebih mementingkan bahwa kita harus peduli kepada sesama manusia lain. Semua ciptaan tuhan tidak dapat dipungkiri oleh kekuasaan tuhan, kelahiran, kematian serta jodoh adalah sesuatu yang sudah ditakdirkan oleh tuhan.

Komentar : setelah membaca dari naskah drama berjudul Kisah Cinta dan Lain-Lain karya Arifin C. Noer, terdapat pelajaran positif yang sapat saya ambil seperti jangan terlalu mementingkan terhadap apa yang seharusnya tidak menjadi priotitas hidup. Misalnya saja dari naskah drama tersebut si Nyonya terlalu sayang kepada si Toni anjing peliharaannya namun alangkah baiknya jika Nyonya tersebut mementingkan keadaan diri sendiri dan lebih perhatian terhadap suaminya. Dari kisah tersebut, saya menjadi paham bahwa sebagai makhluk hidup kita harus mencintai diri sendiri terlebih dahulu dan mencintai orang lain atau orang-orang disekitar. Peduli terhadap hewan pun juga tidak dapat disalahkan, akan tetapi lebih baik jika kita dapat peduli terhadap sesama manusia, terutama dengan manusia yang membutuhkan bantuan dari kita. Selain pelajaran tersebut, pelajaran lain yang saya dapatkan adalah kita tidak boleh berharap lebih terhadap apa yang kita inginkan, semaksimal mungkin kita berusaha dan selebihnya kita berserah diri kepada tuhan karena tuhanlah yang mengatur segalanya. Dua buah pelajaran yang positif tersebut sangat mengena dihati saya dan dapat bermanfaat untuk kehidupan kita.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis drama Orang-Orang Di Tikungan Jalan Karya W.S Rendra

Analisis Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari