Esai Jasmerah Bangsa Indonesia

 Jasmerah Bangsa Indonesia

 

Pengaruh kolonialisme bangsa asing terutama Belanda telah masuk ke Indonesia sejak abad ke -16 sampai awal abad ke – 20 yang membawa banyak pengaruh dalam perubahan dan pembentukan stratifikasi sosial sehingga terbentuklah tiga lapisan sosial dalam masyarakat yang tercantum dalam Regirings Reglement tahun 1854 (Irwanto, Dedi, 2007:2). Perjuangan kemerdekaan Indonesia terwujud sebagai rangkaian perjuangan panjang yang didukung oleh seluruh lapisan masyarakat yang dilandasi semangat kebangsaan dan keagamaan.

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan, Indonesia berada di bawah pendudukan Jepang. Di bawah pemerintahan Jepang, baik kegiatan resmi maupun tidak resmi berada di bawah kendali Jepang. Selain itu, kekerasan sewenang-wenang diterapkan pada rakyat Indonesia. Melihat kondisi seperti itu, semangat pemberontakan dan bergerilya sudah meluap-luap di lapisan masyarakat Indonesia, karena sudah tidak tahan lagi menderita atas penindasan yang sudah melebihi batas-batas perikemanusiaan (Khamidah, 2008 : 1).

Perjuangan bangsa Indonesia untuk memiliki kemerdekaan Indonesia sangatlah penting. Republik Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, sejak saat itu Indonesia telah menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Kemerdekaan Indonesia sebagai sebuah negara belum diakui oleh Belanda. Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan pemberontakan bagi Belanda.

Pada awal abad ke-16 bangsa Eropa mulai masuk ke Nusantara dan terjadi perubahan kebijakan yang terakait dengan perebutan supremasi. Belanda telah mendirikan yayasan militer mereka pada tahun 1630-an untuk mendapat hegemoni komersial atas perdagangan maritim di Indonesia. VOC berdiri tahun 1602 sebagai misi dagang Belanda di Indonesia mendirikan kantor pusatnya di Batavia dan mulai meguasai daerah-daerah perdagangan di Nusantara. Pada pertengahan abad XVII Belanda tidak puas hanya dengan perjanjian perdamaian, pembangunan benten dan pertahanan laut untuk memperkokoh kekuasaan Belanda.

VOC masih menganggap terdapat kekacauan, baik besar maupun kecil dari penguasa kerajaan di Nusantara yang dapat membahayakan rencana mereka. Kebijakan militer VOC menjadi semakin agresif mencampuri urusan kerajaan. Dengan demikian mulailah kekuasaan Belanda terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Pemerintahan Belanda dimulai di Indonesia bagian Timur sebagai pusat rempah-rempah yaitu di Maluku, kemudian ke Sulawesi, Nusa Tenggara sampai Jawa. Dengan demikian kekuasaan raja-raja di Nusantara harus berhadapan dengan Belanda. Belanda mendukung salah satunya ketika terjadi persaingan antar keluarga kerajaan atau antar kerajaan. Jika berhasil maka Belanda akan mendapat imbalan yang menguntungkan secara ekonomis ataupun politis. Kekuasaan VOC berakhir pada 31 Desember 1799, kemudian aset-asetnya diambil alih oleh pemerintah Belanda. Oleh karena itu, sejak abad 19 Belanda menguasai atau menjajah Nusantara dalam seluruh aspek kehidupan atau menjadikan koloninya. Kekuasaan itu terus berlangsung hingga penduduk Jepang merebutnya pada tahun 1942.

Pada tahun 1870 Belanda telah menerapkan kebijakan untuk wilayah koloninya yang disebut Hindia Belanda dengan “liberalisasi”. Ide-ide liberal yang berkembang di Belanda memiliki pengaruh yang kuat terutama dalam bidang ekonomi. Ajarannya di bidang ekonomi yakni menghendaki dilaksanakannya usaha-usaha bebas dan pembebasan kegiatan ekonomi dari campur tangan negara atau pemerintah. (G. Mudjanto  1989 : 19). Diantara golongan liberal terdapat golongan humanis, dan merekalah yang menghendaki untuk dihapusnya culturstelsel atau tanam paksa. Suatu upaya yang dilakukan VOC maupun pemerintah Belanda yang memberi keuntungan besar pada mereka, tetapi tidak bagi rakyat pribumi.

Perjuangan kemerdekaan Indonesia terwujud sebagai rangkaian perjuangan yang panjang. Di bawah pemerintah Jepang terdapat kekerasan sewenang-wenang diterapkan pada rakyat Indonesia. Kemerdekaan Indonesia sebagai sebuah negara belum diakui oleh Belanda. Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan pemberontakan bagi Belanda. Belanda juga mendirikan program yang disebut VOC. VOC berdiri tahun 1602 sebagai misi dagang Belanda di Indonesia mendirikan kantor pusatnya di Batavia dan mulai meguasai daerah-daerah perdagangan di Nusantara. Setelah VOC didirikan, Belanda menerapkan kebijakan yang diebut liberalisme. Diantara golongan liberal terdapat golongan humanis, dan merekalah yang menghendaki untuk dihapusnya culturstelsel atau tanam paksa.


Daftar Pustaka

 

Irwanto, Dedi. 2007. Sejarah Indonesia VI. Palembang : FKIP Sejarah Unsri.

Khamidah, 2008. Perjuangan Jenderal Soedirman Pada Masa Revolusi Fisik   (1945-1950). Yogyakarta : SKI UIN Sunan Kalijaga.

Moedjanto, G., 1989, Indonesia Abad Ke-20 I Dari Kebangkitan Nasional sampai  Linggarjarti, Yogyakarta : Kanisius.

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis drama Orang-Orang Di Tikungan Jalan Karya W.S Rendra

Analisis Drama Kisah Cinta dan Lain-Lain karya Arifin C.Noer

Analisis Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari