Analisis puisi kangen karya W.S. Rendra

 

Kangen

 

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku

Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta.

Kau tak akan mengerti segala lukaku

Karna cinta telah sembunyikan pisaunya.

Membayangkan wajahmu adalah siksa.

Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.

Engkau telah menjadi racun bagi darahku.

Apabila aku dalam kangen dan sepi

Itulah berarti

aku tungku tanpa api.

 

Karya : W.S. Rendra

 

Analisis Puisi Kangen


Sumber: Google

 

1.      Diksi

 

Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat pada sebuah puisi sehingga menimbulkan daya tarik imajinasi bagi pembaca. Diksi pada puisi “Kangen” karya W.S.Rendra ini memiliki pilihan kata sangat jelas  sehingga pembaca mudah untuk memahami makna dari puisi ini. Contohnya pada kalimat :

 

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku

Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta

 

Pada larik tersebut penyair mengungkapkan rasa kesedihan dan kesepiannya kepada Tuhannya. Kata kemerdekaan yang dimaksud adalah sebuah kebebasan individu dan hidup seseorang berada dalam kesendirian.

Selain itu, pemilihan kata pada puisi berjudul “Kangen” terdapat ketidakbakuan kata yang terdapat pada baris ke empat. Hal ini dapat dibuktikan pada bait puisi berikut :

 

Karna cinta telah sembunyikan pisaunya

 

2.      Pencitraan atau Imajinasi

 

Pengimajinasian atau pencitraan adalah suatu kata atau kelompok kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi oleh pembaca karya.

Imaji yang terdapat pada puisi ini adalah imaji perasaan yang terdapat pada baris ke lima dan ke enam, berikut bukti kalimatnya :

Membayangkan wajahmu adalah siksa.

Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.

 

3.      Persajakan

 

Sajak atau rima merupakan unsur bunyi yang menimbulkan kemerduan puisi, unsur yang dapat memberikan efek terhadap makna nada dan suasana puisi, serta pengulangan bunyi dalam puisi. Pada puisi berjudul “Kangen” karya W.S.Rendra terdapat pada kata luka dan pisau. Sajak yang terdapat pada baris 1-4 yaitu bersajak a-b-a-b.

Berikut dapat dibuktikan dari sajak puisi “Kangen” yaitu :

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku

Kemerdekaan tanpa cinta.

Kau tak akan mengerti segala lukaku

Karna cinta telah sembunyikan pisaunya.

 

4.      Gaya bahasa atau Majas

Majas merupakan bahasa kiasan yang mengiasi, menyamakan atau membandingkan sesuatu dengan hal lain supaya maknanya menjadi jelas, lebih menarik, dan hidup.

Majas pada puisi karya W.S.Rendra berjudul “Kangen” menggunakan majas metafora. Majas metafora merupakan majas yang mengungkapkan perbandingan. Hal tersebut dapat dibuktikan pada baris ke 10 puisi “kangen” :

Aku tungku tanpa api

5.      Tipografi

Tipografi puisi “Kangen” karya W.S.Rendra memberikan kesan beberapa kalimat, dimana setiap kalimat memberikan bentuk dan ekspresi yang berbeda. Hal tersebut terbentuklah menjadi bait pada puisi “Kangen”. Seperti kita ketahui bahwa tipografi pada penulisan puisi adalah satu bait terdapat empat baris, namun W.S. Rendra memberikan nuansa berbeda yang terasa berkesan seperti puisi modern.

Makna : puisi ini berisi ungkapan rasa kangen penyair. Mungkin saja rasa kerinduan dengan kekasihnya maupun sahabatnya yang diungkapkan melalui larik-larik dalam puisi tersebut.

Komentar : setelah membaca puisi berjudul Kangen karya W.S. Rendra ini saya bisa mengambil pelajaran untuk diimplementasikan dalam kehidupan yaitu berupa merelakan atau mengikhlaskan seseorang yang kita cintai untuk pergi karena takdir berkata lain. Kita hanya bisa merencanakan sesuatu sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun dibalik itu semua ada tuhan yang sudah mempersiapkan buat diri kita untuk diberi jalan yang terbaik. Jangan sampai kita tentunya anak muda terjerat dalam kebodohan terkait dengan cinta. Meskipun seseorang yang kita inginkan sangat berarti dalam hidup kita, namun kita tetap harus merelakan demi kebahagiaan masing-masing karena semua telah menjadi takdir sang kuasa.

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis drama Orang-Orang Di Tikungan Jalan Karya W.S Rendra

Analisis Drama Kisah Cinta dan Lain-Lain karya Arifin C.Noer

Analisis Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari