Analisis Cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari


Analisis Cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari


Sumber: Google 

Sinopsis, Cerpen berjudul Senyum Karyamin ini awal mulanya menceritakan tentang seorang pemuda pengangkat batu kali bernama Karyamin yang selalu tersenyum dalam menghadapi semua masalah yang dihadapinya. Mengangkat batu dari sungai ke pangkalan material termasuk pekerjaan yang harus dilakukan oleh Karyamin. Namun kehidupannya juga tidak jauh dari kemiskinan karena para pengepul yang membeli hasil batu dari Karyamin mempermainkan harga batu tersebut. Meskipun begitu Karyamin tetap berusaha untuk tersenyum, karena tawa dan senyum bagi Karyamin merupakan simbol kemenangan terhadap tengkulak, terhadap rendahnya harga batu, atau terhadap licinnya tanjakan.

Suatu pagi hari, Karyamin mengangkut batu ditemani teman-temannya. Ketika perutnya terasa sakit dan tubuhnya mulai terasa tak seimbang karena beban yang ia pikul. Akhirnya Karyamin pun tergelincir sampai dua kali. Setiap kali Karyamin tergelincir, temannya justru tertawa terbahak-bahak. Tetapi Karyamin tetap memasang wajah tersenyum. Meskipun Karyamin sedang bekerja, ia selalu dibebankan dengan pikiran bahwa selama setengah bulan pengepul yang membawa batunya belum membayar jatahnya, padahal istrinya sedang sakit dirumah. Karyamin memutuskan pulang untuk menemani istrinya. Disepanjang perjalanan, Karyamin menahan rasa sakit pada perutnya, pandangan matanya juga mulai berkunang-kunang, tanda Karyamin hampir pingsan. Sesampainya di depan rumah, Karyamin melihat Pak Pamong yang biasa menagih iuran. Karyamin pun tertawa karena ia tidak mampu membayar iuran tersebut. Kerasnya ia tertawa, akhirnya Karyamin terjatuh dan terguling karena tidak memiliki seimbang dan iapun meninggal dalam keadaan tersenyum.

 

Analisis

Cerpen berjudul Senyum Karyamin ini bertemakan tentang ironi kehidupan di Pedesaan. Selain itu cerpen ini juga mengangkat tema perjuangan Karyamin dalam menjalani kerasnya hidup tanpa sebuah keahlian. Ada beberapa tokoh dalam cerpen ini adalah Karyamin, berwatak sabar dan tak mudah putus asa hal tersebut dapat terbukti saat ia merasa lapar, tidak mengeluh pada teman-temannya dan hanya tersenyum dalam menghadapi masalahnya. Tokoh kedua adalah Sardji, berwatak banyak bicara dan suka mencampuri urusan orang lain. Hal ini terbukti ketika ia terus saja berkomentar tentang istri Karyamin dan berseloroh dalam bekerja. Sardji juga memiliki watak suka menghasut orang lain.

Tokoh ketiga adalah Saidah, berwatak sabar dan peduli dengan orang lain hal itu terbukti ketika ia menawari makan Karyamin yang tengah kelaparan setelah menguli walaupun sebenarnya Karyamin masih memiliki hutang padanya. Tokoh selanjutnya adalah Pak pamong, berwatak tidak  peka, mudah tersinggung dan bertindak seenaknya dalam menyelesaikan tugasnya. Hal tersebut dapat dibuktikan ketika ia menagih uang iuran pada Karyamin dengan menganggap Karyamin mempersulit dirinya, padahal Karyamin memang tidak memiliki uang.

 Latar tempat yang digunakan adalah di Sungai, Pangakalan material, Rumah, Jalan menuju sungai. Latar waktu adalah siang hari (pagi sampai siang hari). Latar suasana yaitu menyedihkan. Alur yang digunakan dalam cerita pendek senyum karyamin adalah alur maju karena terdapat alur yang bertahap dan setiap kejadian diceritakan secara bertahap dan beruntun. Amanat yang bisa di ambil dari cerpen senyum karyamin adalah harus bersabar dalam mengahadapi setiap masalah dan pantang menyerah, serta berserah diri kepada tuhan.

Komentar : setelah membaca cerpen berjudul Senyum Karnyamin karya Ahmad Tohari, saya menjadi kagum dengan tokoh yang bernama Karyamin. Dengan alasan karena ketika ia sedang lapar saat bekerja mengangkat batu dan tidak mempunyai uang untuk membeli makanan, ia tetap sabar. Saat dihadang berbagai permasalahan dalam hidupnya, Karyamin bersikap sabar dan tidak mudah putus asa. Hal tersebut dapat saya terapkan dalam kehidupan saya ketika diberi cobaan dan mendapatkan banyak masalah, kunci utamanya hanya sabar jangan mengeluh dan tidak putus asa. Kita dapat mencari solusi atau jalan keluar pada setiap permasalahan yang dialami. Selain itu saya dapat tertarik dengan sifat Karyamin yang selalu gigih dalam bekerja walaupun ia kelaparan namun tidak memiliki uang untuk membeli makanan. Kita hidup harus selalu memiliki semangat yang tinggi untuk belajar dan bekerja agar kelak masa depan kita menjadi lebih baik dari masa kini.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis drama Orang-Orang Di Tikungan Jalan Karya W.S Rendra

Analisis Drama Kisah Cinta dan Lain-Lain karya Arifin C.Noer

Analisis Malam Jahanam karya Motinggo Boesje