Resensi Film

Sumber : Wikipedia 


Identitas Film

Judul Film : Taare Zameen Par

Penulis : Amole Gupte

Sutradara : Aamir Khan

Pemain : Aamir Khan, Darsheel Safary, Tisca

Chopra, Vipin Sharma, Sachet

Engineer, Tanay Chheda

Tanggal rilis : 21 Desember 2007

Durasi : 2 Jam 42 Menit

Platfrom : Netflix

Bahasa : Hindia, Inggris

Asal Negara : India

Genre : Drama Edukasi


Sinopsis

Dalam Film Berjudul Taare Zameen Par ini diceritakan seorang anak laki- laki berusia 9 tahun yang mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Gangguan yang dialaminya tersebut bernama disleksia, dimana disleksia ini gangguan pada indra penglihatan dan indra pendengaran yang disebabkan karena kelainan saraf pada otak sehingga anak ini kesulitan dalam menulis dan membaca. Oleh karena itu, anak yang bernama Ishaan sangat membenci dan tidak suka dengan yang namanya sekolah bahkan sempat ia membolos sekolah dan pergi jalan-jalan ke sekitar pinggir jalan. Ishaan melakukan hal tersebut karena selalu dibully dan dikucilkan oleh teman-teman sekelasnya karena ia tidak dapat mengikuti seluruh rangkaian pelajaran yang telah disampaikan oleh guru secara baik. Guru-guru yang mengajar di

kelasnya Ishaan pun juga sampai kewalahan dalam menghadapi anak yang memiliki gangguan tersebut. Bahkan gurunya selalu memarahi dan bersikap keras terhadap Ishaan.

Ketika di rumah, Ishaan juga mendapatkan perlakuan yang tidak baik terutama dari sang Ayahnya yang bernama Pak Awasthi. Selalu saja ayahnya menuntut Ishaan untuk terus menerus belajar. Apabila Ishaan tidak mengikuti perintah dari Ayahnya, tentu saja Ishaan mendapatkan amarah dari ayahnya. Kedua orang tuanya tidak menyadari bahwa anak bungsunya ini memiliki bakat yang sangat berbeda dengan anak lain yang masih dalam seusianya. Walaupun ibunya yang bernama Maya selalu bersikap sabar dengan kedua anaknya, namun hal itu sama saja karena Ayahnya yang sering keras dalam mendidik anaknya. Ayahnya menginginkan ia untuk bisa mengikuti jejaknya. Ishaan selalu saja dibandingkan dengan Sang kakak bernama Yohaan yang memiliki nilai akademik unggul, alias pandai dalam bidang akademiknya.

Seiring berjalannya waktu, nilai akademik Ishaan tidak kunjung membaik dan tidak ada perkembangan dalam belajar, ia dikirim oleh ayahnya untuk bersekolah di tempat yang sangat jauh dari tempat tinggalnya. Di tempat tersebut ia merasa kesepian, karena tidak dekat lagi dengan kedua orang tua dan kakaknya. Ishaan tidak lagi merasa kehangatan dari orang tua dan di tempat tersebut ia semakin putus asa dengan pendidikan yang sedang ditempuh. Di Sekolah barunya, ia juga sama saja dengan di Sekolah lamanya yang selalu saja mendapatkan bullyan, ejekan dan dikucilkan oleh teman sekelas hingga para gurunya. Tiba-tiba datanglah seorang guru laki-laki yang mengajar melukis dan datang di Kelas selalu membawakan ekspresi yang ceria serta berbagi kebahagiaan dengan siswanya. Guru tersebut bernama Nikumb.

Di saat Nikumb memberikan materi pelajaran di Kelas, ia memperhatikan Ishaan yang selalu kelihatan murung, sedih dan tidak pernah mau bicara dengan siapapun. Guru tersebut selalu mencari tahu apa yang sedang terjadi dengan satu siswanya bernama Ishaan. Setelah diamati dan dicari tahu, ia berhasil menemukan sesuatu hal mengenai Ishaan yang anaknya sangat berbeda dengan anak teman- temannya. Ishaan memang tidak pandai dalam bidang akademik seperti kakaknya, namun ia sangat pandai dalam hal melukis. Lukisan yang dibuat oleh Ishaan sangatlah bagus semua, namun banyak orang yang tidak mengetahui hal tersebut.

Bakat melukis yang dimiliki Ishaan membuat ia merasa tidak percaya diri karena tidak ada satu orang yang suka atau bahkan bisa mendukung bakat yang dimilikinya. Seorang guru tersebut mendatangi Ishaan untuk membantu keluar dari keterpurukan yang dirasakan. Pak

Nikumb mencoba membangkitkan rasa semangat dan percaya diri Ishaan, dengan cara mengadakan lomba melukis untuk seluruh warga sekolah baik siswa maupun guru yang ada di Sekolah tersebut. Hal tersebut dilakukan oleh Pak Nikumb untuk memperlihatkan ke semua orang bahwa Ishaan seorang siswa yang selalu mendapat ejekan dan dikucilkan memiliki bakat yang luar biasa di dalam bidang melukis. Akhirnya Ishaan mendapatkan juara pertama dan ia berterimakasih kepada seorang gurunya yang telah sabar dalam menghadapi siswa seperti Ishaan. Seorang guru itu memiliki niat baik yang dapat diberikan terhadap siswanya karena dulunya ia juga pernah mengalami hal yang sama seperti Ishaan. Ishaan juga menjadi lebih pandai menulis dan membaca karena berkat ketelitian Pak Nikumb yang berkeinginan keras untuk membimbing serta mengajari Ishaan dalam kesulitan yang dialaminya.

Kelebihan

Film Taare Zameen Par memiliki beberapa kelebihan seperti pada isi ceritanya yang dapat memberikan banyak pesan moral terutama bagi pendidik guru dan orang tua. Dari cerita tersebut guru dan juga orang tua harus bisa mengerti dan memahami kelebihan dan kekurangan terhadap masing-masing anak. Disisi lain, film ini banyak memberikan motivasi untuk terus menerus berusaha dari tidak bisa mengerjakan sesuatu menjadi bisa dan mampu untuk mengerjakan berbagai hal. Seperti halnya tokoh Ishaan yang kesulitan membaca dan menulis namun dia memiliki bakat yang sangat luar biasa dibidang seni yaitu melukis. Pengembangan dalam karakter Ishaan membuat para penonton serasa mengikuti lika-liku perjalanan hidup Ishaan. Selain itu, penonton juga dibawa masuk dalam pikiran Ishaan melalui animasi yang menggambarkan berbagai imajinasi Ishaan terhadap banyak hal.

Kekurangan

Kekurangan film ini adalah tidak semua karakter tokoh dapat diperlihatkan dalam isi film, film ini kebanyakan hanya berfokuskan dengan tokoh Ishaan saja tanpa memperlihatkan orang-orang disekitarnya, misalnya seperti Pak Ram yang pada awalnya ia tidak berhasil mengajar Ishaan di Sekolah sampai akhirnya ia berhasil. Cara mengajar Pak Ram kurang diperlihatkan dalam isi film tersebut, sehingga penonton menjadi penasaran. 

Komentar

  1. anak laki-laki tokoh utamanya namanya siapa sih? pengen cari ig nya wkwk

    BalasHapus
  2. dari film ini kita bisa tau kalau orang jenius tidak dipenaruhi nilai

    BalasHapus
  3. setiap nonton film ini selalu ikut terharu huhu

    BalasHapus
  4. banyak pelajaran dari film ini terlebih lagi sebagai seorang pendidik yang harus sabar dan tulus mengajari anak didiknya

    BalasHapus
  5. aku juga udah liat filmnya sangat menginspirasi sih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis drama Orang-Orang Di Tikungan Jalan Karya W.S Rendra

Analisis Drama Kisah Cinta dan Lain-Lain karya Arifin C.Noer

Analisis Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari